Saat menjelang tidur...
Berharap esok masih berkawan pagi...
Melewati mimpi-mimpi dan lalu terjaga lagi...
Selalu begitu...
Seiring waktu dan gerak nafsu...
Enggan tinggalkan pagi dan selalu ingin tetap berkawan pagi...
Bukankah tetap akan mati?
Jasadmu akan membusuk nanti...
Terkubur bumi dan tiada lagi berkawan pagi...
Pagi itu akan berlalu...
Mengiringi tandu(usungan) dan tebaran butir- butir debu...
Dari kaki-kaki para pelayat(pelawat orang mati)...
Maka hidupkanlah...
Satu senyum menjelang tidurmu...
Untuk sambut mimpi-mimpi duniawi...
Tentang pagi dan secuil(secuit) roti untuk sarapan pagi..
Kerana mungkin...
esok hari tiada lagi engkau berkawan pagi...
Mati...
Dan jadikan senyum itu...
Sebagai warisan yang abadi...
Senyumlah...
Dengan senyuman...
Hidup menjadi indah dan tenang...
Juga sebagai sedekah...
Jadi...
Bahasa yang paling manis?
Senyum...
Hati?
Juga tenang mungkin...
InsyaAllah...
Berharap esok masih berkawan pagi...
Melewati mimpi-mimpi dan lalu terjaga lagi...
Selalu begitu...
Seiring waktu dan gerak nafsu...
Enggan tinggalkan pagi dan selalu ingin tetap berkawan pagi...
Bukankah tetap akan mati?
Jasadmu akan membusuk nanti...
Terkubur bumi dan tiada lagi berkawan pagi...
Pagi itu akan berlalu...
Mengiringi tandu(usungan) dan tebaran butir- butir debu...
Dari kaki-kaki para pelayat(pelawat orang mati)...
Maka hidupkanlah...
Satu senyum menjelang tidurmu...
Untuk sambut mimpi-mimpi duniawi...
Tentang pagi dan secuil(secuit) roti untuk sarapan pagi..
Kerana mungkin...
esok hari tiada lagi engkau berkawan pagi...
Mati...
Dan jadikan senyum itu...
Sebagai warisan yang abadi...
Senyumlah...
Dengan senyuman...
Hidup menjadi indah dan tenang...
Juga sebagai sedekah...
Jadi...
Bahasa yang paling manis?
Senyum...
Hati?
Juga tenang mungkin...
InsyaAllah...
No comments:
Post a Comment